E - mail saya

cemaratujuh@yahoo.com

Teknologi

.

Bibit kentang

.

Senin, 21 April 2014

Tempat duduk dan kedudukan

TEMPAT DUDUK DAN KEDUDUKAN





Selesai Pileg, pilihan legislatif,2014,  yang umumnya berorientasi pada kursi di di Jakarta juga kursi didaerah.Berebut. Dengan senyum dengan uang segala yang ada diberikan untuk mencari simpati. Selesai Pileg berikutnya adalah PilPres, dengan kontek yang lebih besar, prinsipnya sama KURSI.

Bagi anak anak sekolah mencari sekolah pun juga mesti berebut, walau bukan mencari simpati tapi tetap mencari KURSI untuk jenjang yang lebih tinggi.

KURSI atau tempat duduk, bagi saya, saya melihat kursi adalah tempat untuk istirahat kaki, melepas penat setelah berjalan jalan , badanpun terasa nyaman pinggang juga jadi enak. Tempat yang tidak ada bedanya dengan tikar, karpet, dingklik atau berbagai alat untuk melepas penat. SETARA , SEBANDING tidak ada yang diatas atau dibawah.Namun sentuhan budaya BARAT terutama EROPA yang sudah mengglobal menjadikan kursi sebagai salah satu gaya hidup baik dirumah tangga atau di perkantoran.Ada serasa yang hilang, karena mulai ada pembatas, ada pembeda, terstruktur, padahal tempat duduk tidak sama dengan kedudukan, kita sama, yang dulunya duduk sama rendah sekarang duduk pun sudah berbeda. Aku kamu beda.Dulu duduk bisa bersosial dan berkomunikasi dengan mudah dan enak namun ketika ada tempat duduk, bicara, ketawa diskusipun jadi berubah.Mulai terasa ada perbedaan menjadi kurang nyaman, dan serasa semuanya itu ditata/diatur.

Kilas balik ke jaman kerajaan, yang punya punya hak duduk dikursi CUMA RAJA, yang lain silahkan duduk dibawahnya atau tempat yang lebih rendah, apakah identik kursi yang bagus adalah orang yang memiliki kedudukan yang baik.. . ? Atau dibalik orang yang kedudukan yang baik mesti punya tempat duduk yang baik .. ?
Persepsi  masyarakat masih seperti itu, kamuflase, karena ego manusia masih tinggi sehingga masih perlu penghargaan.

Kembalikan kepada diri sendiri, jaman sudah berubah, sudah bukan jamannya orang dihargai karena kedudukan namun akan lebih dihargai dan dihormati karena integritasnya di masyarakat. Pada perilaku, pada sikapnya saat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat. Itulah nilai yang sesungguhnya manusia, nilai yang sudah mulai luntur dan bergeser.

Nilai yang seharusnya  kita jaga untuk kita bawa nanti setelah ajal menjelang.


cemaratujuh@yahoo.com

ads

Ditulis Oleh : nubo Hari: 4/21/2014 Kategori: